Senin, 24 November 2014

UNI ISLAMIC STATES: RESOLUSI DIPLOMATIK INDONESIA UNTUK TIMUR TENGAH YANG LEBIH DAMAI



Konflik berkepanjangan di Timur Tengah, diakui atau tidak, telah mampu mengetuk hati setiap orang yang menyaksikannya untuk bisa ikut terlibat memberi solusi terbaik dalam menyelesaikan konflik ini, apalagi konflik Timur Tengah semakin menunjukkan perubahannya dari sekedar konflik politik menjadi sebuah trilogi tragedi kemanusiaan yang memprihatinkan. Konflik antara Israel-Palestina, Irak-Kuwait, Iran-Irak, konflik saudara di Sudan, Suriah, hingga konflik antara liga Arab melawan Islamic States (IS) atau yang terkenal dengan nama ISIS, semuanya seolah menjadi rangkaian episode sebuah drama kemanusiaan yang telah menelan banyak nyawa tidak berdosa dari anak-anak sampai mereka orang tua berusia lanjut.
Masyarakat pada umumnya beranggapan bahwa konflik Timur Tengah terjadi murni karena faktor agama, sebuah isu yang telah menjadi rahasia umum hingga tidak sedikit menyebabkan sifat antipati dari satu agama terhadap agama lain, padahal permasalahan konflik ini bukan hanya melulu tentang agama[1], tetapi ada masalah yang lebih kompleks[2], yang lebih mencakup banyak aspek dimana satu sama lainnya saling berkesinambungan. Namun terlepas dari kompleksitas penyebab terjadinya konflik, ada beberapa hal cukup menarik dan tentunya mempunyai andil besar –meskipun secara tidak langsung- akan terjadinya konflik penyebab tragedi kemanusiaan di Timur Tengah.